FITNESS & HEALTH
Studi: Remaja Lebih Mudah Tularkan Covid-19
Jakarta: Anak-anak dan remaja antara usia 10-19 tahun cenderung lebih menyebarkan virus corona (covid-19) diantara anggota keluarga daripada orang dewasa dan anak-anak di bawah 10 tahun. Hal ini berdasarkan hasil sebuah studi baru di Korea Selatan.
Dilansir dari WebMD, hasilnya dipublikasikan secara online sebagai artikel rilis awal dari jurnal Emerging Infectious Diseases dan dapat diperbarui sebelum rilis resmi pada bulan Oktober 2020.
Para peneliti di CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menganalisis laporan dari hampir 60.000 orang. Mereka adalah yang melakukan kontak dengan 5.706 pasien virus corona antara Januari dan Maret 2020.
Peneliti pun menemukan bahwa 12 persen kontak rumah tangga memiliki covid-19, dan sekitar 2 persen kontak non-rumah tangga tertular virus.
"Penggunaan tindakan perlindungan pribadi dan jarak sosial mengurangi kemungkinan penularan," tulis para peneliti.
Di rumah tangga dengan pasien covid-19 yang berusia antara 10-19 tahun, hampir 19 persen kontak dinyatakan positif. Ini adalah tingkat penularan tertinggi diantara kelompok umur. Anak-anak di bawah 10 tahun memiliki tingkat terendah pada 5,3 persen.
Berdasarkan waktu tindakan pembatasan wilayah Korea Selatan, persentase tinggi ada diantara remaja. Tetapi, tidak diantara anak-anak, karena dijelaskan bagaimana penularan terjadi di sekitar penutupan sekolah.
(Anak-anak di bawah 10 tahun memiliki tingkat terendah pada 5,3 persen penularan virus covid-19. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Di Cina, misalnya, studi penelusuran kontak menunjukkan bahwa penutupan sekolah dan jarak sosial secara signifikan mengurangi tingkat covid-19 diantara anak-anak usia sekolah. Studi tambahan, termasuk tes antibodi, akan lebih menjelaskan manfaat kesehatan masyarakat dari penutupan sekolah untuk mencegah penyebaran virus.
"Meskipun tingkat deteksi untuk kontak anak-anak usia prasekolah lebih rendah, anak-anak muda dapat menunjukkan tingkat serangan yang lebih tinggi ketika penutupan sekolah berakhir, berkontribusi pada transmisi komunitas covid-19," catat mereka.
Deteksi yang lebih tinggi di antara kontak rumah tangga daripada kontak non rumah tangga juga bisa mencerminkan bagaimana virus berpindah antara anggota keluarga. Khususnya, ketika mereka berada di dalam rumah.
"Mengingat tingginya tingkat infeksi dalam keluarga, tindakan perlindungan pribadi harus digunakan di rumah untuk mengurangi risiko penularan," tambah mereka.
Jika seseorang di rumah dinyatakan positif terkena virus corona, jarak sosial dan kebersihan pribadi adalah pilihan yang paling tepat untuk mencegah penyebaran virus.
Penelitian di masa depan mungkin dapat menjelaskan apakah memakai masker wajah di rumah dapat membantu, terutama jika beberapa anggota keluarga memiliki kondisi yang mendasari atau menghadapi risiko tinggi tertular covid-19.
(yyy)