Membangun Citra Indonesia di Dunia Melalui Kuliner

Jakarta: Tahukah kamu, bahwa kuliner bisa dibuat sebagai bentuk dari diplomasi budaya? Dan berbagai makanan Indonesia yang cukup terkenal nampak memiliki kekuatan yang besar dalam hal ini. 

Penulis Buku "Gastronomi Brand" yaitu Dr. Irwansyah yang juga seorang dosen ilmu komunikasi Universitas Indonesia menjelaskan bahwa makanan adalah salah satu instrumen diplomasi. Dalam mendukung hal tersebut, dibutuhkan peran media dan diaspora untuk menyampaikan informasi mengenai makanan Indonesia. 

“Kajian literatur saya menunjukkan bahwa engagement adalah faktor penting untuk mengedepankan gastrobranding bagi Indonesia,” ujarnya dalam seminar daring bertajuk “Citra Indonesia melalui Gastro Branding dan Gastro Diplomacy.

(Rendang dan nasi goreng termasuk daftar makanan paling lezat di dunia. Foto: Dok. Bango.co.id)

Bahkan, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri RI, Cecep Herawan memaparkan bahwa gastrodiplomasi adalah salah satu prioritas diplomasi Indonesia 2020-2024. Ia berharap bahwa publik internasional akan tertarik berwisata ke Indonesia dengan mulai mencicipi makanan Indonesia.

 Berdasarkan laporan CNN pada 2011 tentang daftar makanan paling lezat di dunia turut menampilkan dua makanan Indonesia, yaitu rendang dan nasi goreng. 

Menurut Konsul Jenderal RI di Mumbai, Agus Saptono (KAHIGAMA 1983) keragaman kuliner yang ada di Indonesia seperti itu perlu diapresiasi. Ia menegaskan bahwa kita semua harus konsisten mempromosikan sejumlah kuliner unggulan Indonesia agar semakin banyak makanan Indonesia yang diketahui orang layaknya nasi goreng dan rendang.

(Kuliner adalah salah satu media untuk memperkenalkan dan mempromosikan negara Indonesia. Foto Ilustrasi. Dok. Pixabay.com)

Pemilik Djawa Restaurant di Perancis yang mewakili diaspora, Stephanie Dambron dalam hal ini juga menggarisbawahi bahwa kuliner Indonesia perlu dioptimalisasi. Menurutnya, kuliner Indonesia memiliki potensi besar.

“Ada banyak kelebihan pada masakan Indonesia. Makanan Indonesia sangat beragam, kaya akan rempah-rempah dan sangat eksotis karena sebagian besar masih belum dikenal dan sangat baru untuk orang Perancis. Jadi ini adalah peluang. Saya ingin menekankan pada kekuatan masakan Indonesia di mata pelanggan Prancis dan internasional,” ujarnya.

Dari sini, mereka juga sepakat bahwa keberagaman kuliner adalah kunci dari gastrodiplomasi Indonesia. Kuliner adalah salah satu media untuk memperkenalkan dan mempromosikan negara Indonesia, bahkan dapat menjadi motor penggerak diplomasi budaya. 

(yyy)